Gambar 1. Lemang Tapai |
Tahukah Kamu bahwa lemang tapai adalah salah satu makanan khas provinsi Bengkulu. Lemang tapai dibuat dari bahan dasar beras ketan dan santan. Selain itu, tahukah Kamu bahwa provinsi Bengkulu memiliki minuman khas yang enak dan menyegarkan? Ya, benar sekali. Minuman khas provinsi Bengkulu yang sangat populer yaitu sirop Kalamansi. Sirop tersebut terbuat dari bahan-bahan alami sari jeruk kalamansi dan gula, tanpa pemanis buatan. Perpaduan rasanya yang asam dan aroma citrus yang menyegarkan ditambah manis gula alami mampu memikat orang yang telah mencobanya. Selain rasa yang menyegarkan ternyata sirop kalamansi juga mengandung vitamin dan mineral. Sirop ini sangat cocok dikonsumsi oleh siapapun dan dapat dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin. Tinggal diseduh dengan air panas atau dengan menambahkan air dingin atau potongan es batu pada sirop maka minuman segar ini dapat dinikmati.
Gambar 2. Sirop Kalamansi |
Lemang tapai dan sirop Kalamansi merupakan makanan dan minuman khas Kota Bengkulu. Rasa dari lemang tapai dan sirop kalamansi yaitu asam. Tahukah Kamu bahwa makanan / minuman asam termasuk dalam bahan makanan yang dapat mengiritasi lambung ditambah dengan asam lambung yang sedang meninggi, sehingga dapat mencetuskan nyeri perut jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan sering. Mengkonsumsi makanan / minuman yang bersifat asam atau basa dapat mempengaruhi keseimbangan antar kadar asam dan basa dalam darah pada tubuh kita. Darah di dalam tubuh kita memiliki pH normal sekitar 7,35-7,45. Kondisi kadar asam atau basa di dalam darah tidak boleh kurang ataupun berlebihan karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit (Sumardho, 2009)
Lalu, mengapa ketika kita memakan lemang tapai dan
meminum sirop Kalamansi khas Bengkulu tidak merasakan sakit perut? Padahal
makanan/minuman tersebut bersifat asam. Hal ini dikarenakan di dalam tubuh kita
terdapat sistem penyangga. Sistem penyangga yang ada di dalam tubuh kita akan
menjaga pH darah agar tetap konstan sehingga keadaan darah kita tetap normal
ketika memakan makanan/minuman yang bersifat asam.
Selanjutnya, untuk mengetahui lebih dalam terkait sistem
penyangga yang terdapat dalam tubuh kita, ayo kita mempelajari materi larutan
penyangga.
"APA SIH LARUTAN PENYANGGA?"
Tahukah kalian apakah larutan penyangga itu? Untuk
mengetahui definisi larutan penyangga, silahkan amati gambar berikut ini.
Gambar 3. Pengukuran pH Larutan Penyangga
Setelah kalian mengamati video tersebut, apa informasi yang
kalian peroleh? Ya. Benar sekali, dari video tersebut kita bisa mengetahui
beberapa informasi yaitu:
1.
pH awal larutan adalah 4,75
2.
pH akhir larutan ketika ditambahkan HCl adalah 4,74
3.
pH akhir larutan ketika ditambahkan NaOH adalah 4,76
Berdasarkan Informasi dari gambar di atas, dapat
diketahui bahwa larutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat
menjaga (mempertahankan) pH-nya dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran
oleh air. pH larutan buffer tidak berubah (konstan) setelah penambahan
sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer mampu menetralkan penambahan
asam maupun basa dari luar. Untuk menguatkan pemahaman Kamu mengenai definisi
larutan penyangga. Silahkan simak video berikut ini.
Berdasarkan video tersebut dapat dipahami bahwa larutan penyangga merupakan larutan yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena larutan penyangga mengandung zat terlarut bersifat “penyangga“ yang terdiri atas komponen asam dan basa. Komponen asam berfungsi menahan kenaikan pH, sedangkan komponen basa berfungsi menahan penurunan pH.
Sekarang yuk perhatikan table berikut ini. Tabel di bawah ini berisikan nilai pH beberapa larutan pada penambahan sedikit asam dan sedikit basa.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa larutan yang merupakan sistem penyangga adalalah larutan R dan S. Hal ini dikarenakan perubahan pH yang terjadi pada penambahan sedikit asam dan basa hanya mengalamai perubahan pH sedikit sekali (relatif tetap).
Referensi:
Sumardjo,
D. (2009). Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. EGC.
Sudarmo,
Unggul. 2016. Kimia Jilid 3 untuk SMA kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Erlangga